Selasa, 10 September 2013

Sejarah body art Henna / Mehndi di dunia & indonesia

Assalamualaikum wr.wb

Berbicara mengenai Henna pemahaman umum tentang hal tersebut adalah pewarna kuku, rambut dan seni lukis tubuh,  tapi apa bedanya Henna dengan Mehndi?
henna adalah tumbuhannya asal kata dari bahasa arab hina. sedangkan mehndi / inai/ adalah seni lukis tubuh atau body art.

Asal tempat dari henna/mehndi sulit dikatakan karena seni ini telah berusia hampir 5000 tahun. Beberapa sejarahwan mengatakan bahwa bangsa Mogul lah yg membawa mehndi ke India tetapi sejarahwan lain mengatakan bahwa asal mula henna adalah India, sedang yang lain mengatakan bahwa asal mula henna adalah Timur Tengah atau Afrika utara, ada juga awalnya dari negara Mesir zaman Raja firaun dan Cleopatra digunakan untuk upacara upacara adat/memuja roh agung ada juga yg dugunakan sebagai obat dsb, yang jelas henna/mehndi ini dari zaman kezaman makin populer hingga menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Di India, henna/mehndi merupakan salah satu cara mempercantik diri selain pake make up atau perhiasan. Bisa dipake sehari-hari, atau megang peran penting dalam acara khusus seperti pernikahan/acara kehamilan yg ke 7 bulan.
2 atau 3 hari sebelum pernikahan dilangsungkan, mempelai wanita akan menghadiri pesta mehndi biasanya malam,yang diselenggarakan bersama keluarga dan teman.Tangan mempelai wanita akan dihias mehndi dari ujung jari sampai siku, dan di kaki dari ujung kaki sampai lutut.
Nama mempelai laki laki akan ditulis secara tersembunyi di selasela ukiran cantik mehndi/henna yang dipasang dan akan dijadiin kuis permainan  pencarian nama calonnya.
Pada saat sebelum pernikahan dimulai diadakan permainan dimana mempelai laki laki harus menemukan lebih dulu dimana tulisan namanya disembunyiin sambil bernyanyi dan nari nari.
Malam Henna

Di Arab, Tradisi Malam Henna adalah tradisi pesta lajang, bila dibandingkan dengan budaya barat. Dalam malam ini, seluruh keluarga, sahabat, dan kerabat berkumpul di rumah masing-maisng mempelai untuk berpesta sehari sebelum pernikahan berlangsung. corak henna dalam pernikahan juga tergantung dengan kondisi, ada Henna malam juga henna siang, bagi  para peserta perkawinan menggunakan henna sebagai simbol lahiriah dari partisipasi mereka dalam perayaan.
biasanya pada hari jumat mereka mewarnai rambut nya dengan Henna dan tradisi ini juga di gelar pada saat idul fitri.

Henna juga  digunakan wanita di Afrika, Asia, bahkan Amerika. Di beberapa negara, henna digunakan di hari pernikahan, baik itu untuk mewarnai kuku, lengan dan kaki para calon pengantin wanita. Selain untuk mempercantik penampilan, penggunaan henna juga diyakini dapat melindungi pemakainya dari berbagai gangguan. Sebut saja: Henna belly, melukis perut yang sedang membesar alias hami tua dengan daun pacar bukan lagi hal tabu/aneh. Selain melestarikan tradisi, mngukir perut pake henna sudah menjadi bagian dari gaya hidup mereka.

Indonesia sebagian besar prosesi pernikahan tradisional di beberapa daerah memasukkan pemakaian daun pacar sebagai bagian dari ritual adat pernikahan. yang masing masing daerah memiliki arti dan makna tersendiri . meskipun di masa sekarang sebagian kalangan menganggap nya sebagai pelengkap prosesi adat pernikahan saja.  apa saja makna dan arti dari ritual memakai inai atau daun pacar tersebut ? Sebagian besar prosesi pernikahan tradisional di beberapa daerah yang ada di Indonesia memasukan ritual pemakaian daun pacar sebagai salah satu ritual pernikahan. Masing-masing daerah memiliki arti dan makna tersendiri untuk ritual tersebut, meski di masa sekarang ritual ini dianggap oleh sebagian kalangan masyaarakat Indonesia sebagai pelengkap prosesi pernikahan suatu adat semata. Apa saja makna dan arti dari ritual memakai inai atau daun pacar tersebut?

Malam Bohgaca dari Aceh
Arti dari Malam Bohgaca adalah Malam Berinai (mengenakan pacar atau inai) dan dilakukan sebelum akad nikah dilangsungkan. Daun pacar/ inai melambangkan isteri sebagai obat pelipur lara sekaligus sebagai perhiasan rumah tangga. Daun pacar yang sudah di lepas dari tangkainya, ditempatkan dalam piring besar kemudian ditumbuk. Daun pacar ini akan dipakaikan beberapa kali sampai menghasilkan warna merah yang terlihat alami.

Malam Bainai dari Minangkabau
Malam Bainai di Minangkabau adalah malam seribu harapan, seribu doa bagi kebahagiaan rumah tangga anak daro yang akan melangsungkan pernikahan esok harinya. Tumbukkan daun inai atau daun pacar, di torehkan pada kuku calon mempelai oleh orang tua, ninik mamak, saudara, handaitaulan dan orang-orang terkasih lainnya.

Berinai Curi dari Riau
Pada malam hari sebelum upacara pernikahan dilakukan, maka diadakan pemakaian daun inai pada kedua mempelai. Tujuan upacara ini adalah untuk menolak bala dan melindungi pasangan pengantin dari marabahaya, memunculkan aura dan cahaya calon pengantin dan memunculkan wibawa pengantin pria.

Berpacar dari Palembang
Upacara berpacar adalah mewarnai seluruh kuku tangan dan kaki, juga telapak tangan dan telapak kaki yang disebut pelipit menggunakan daun pacar atau inai. Kesan merah pada pacar berguna untuk mengusir segala jenis makhluk halus, dan daun pacar sendiri dipercaya mempunyai kekuatan magis untuk memberi kesuburan bagi pengantin perempuan.

Pasang Pacar dari Lampung
Acara Pasang Pacar biasanya dilakukan satu hari, usai acara Betanges (mandi uap) dan Berparas (menghilangkan bulu-bulu halus & membentuk alis agar sang gadis terlihat cantik menarik). Hal ini juga akan mempermudah sang juru rias untuk membentuk cintok pada dahi dan pelipis calon pengantin wanita. Kemudian dilanjutkan dengan acara Pasang Pacar (inai) pada kuku-kuku agar penampilan calon pengantin semakin menarik pada keesokan harinya.

Malem Pacar dari Betawi
Acara Malem Pacar dilakukan usai Prosesi Ngerik atau mencukur bulu kalong dan membuatkan centung pada rambut di kedua sisi pipi di depan telinga. Acara Malem Pacar adalah malam mempelai wanita memerahkan kuku kaki dan tangannya dengan pacar.


Wenny Mapacci dari Bugis 
Upacara ini merupakan ritual pemakaian daun pacar ke tangan si calon mempelai. Daun pacar memiliki sifat magis dan melambangkan kesucian. Menjelang pernikahan biasanya diadakan malam pacar atau Wenni Mappaci


Akkorontigi dari Makassar yang artinya malam mensucikan diri dengan meletakan tumbukan daun pacar ke tangan calon mempelai. Orang-orang yang diminta meletakan daun pacar adalah orang-orang yang punya kedudukan sosial yang baik serta memiliki rumah tangga langgeng dan bahagia. Malam Mappaci dilakukan menjelang upacara pernikahan dan diadakan di rumah masing-masing calon mempelai.


Peta Kapanca dari NTB
Dalam tradisi perkawinan adat Bima, Henna hanya dioleskan bukan di ukir pada calon pengantin  wanita. dilakukan oleh 7 ibu-ibu dan ditonton oleh tamu undangan wanita.
Pemakaian inai atau pacar atau henna ini dimaksudkan untuk mengingatkan calon pengantin wanita, bahwa ia akan segera menjadi ibu rumah tangga.


Tidak semua daerah diindonesia mempunyai tradisi henna ini...  contoh na urang sunda teu gaduheun tradisi henna :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar